Rabu, 13 Agustus 2008

HIV dan Aids, Penyakit kutukan? (bag. 1)


Sebagian dari kita akan berfikir, “kagak mungkin gw kena HIV aids, gw kan orang baik2 , gw kagak pernah melakukan sesuatu yang neko2. HIV aids itu penyakit orang luar (baca : luar negeri), penyakit yang nyerang orang2 yang senang seks bebas, atau orang yang menyukai sesama jenis/homoseksual."

"Hiv dan Aids itu penyakit kutukan, penyakit yang menyerang orang2 amoral dan tidak menuruti jalan yang sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa......"

Stigma yang hampir melekat di "kepala" mayoritas masyarakat Indonesia saat ini. Pemikiran yang tidak dapat disalahkan begitu saja, karena informasi yang kurang, dan juga karena pertama kali penyakit ini ditemukan di Indonesia adalah dari pasangan homoseksual yang meninggal di Bali tahun 1999.


Tetapi….

Seiring dengan bertambahnya waktu dan perkembangan yang terjadi saat ini, HIV dan Aids telah menjadi “bom nuklir” yang dapat menghilangkan satu generasi dari sebuah negara.

Kenapa?

Hal ini disebabkan karena.... stigma yang buruk terhadap ODHA (Orang yang hidup dengan Hiv dan Aids), penyebaran narkotika yang tidak dapat dikendalikan, budaya patriakhi yang sangat kuat.

Akhirnya yang terjadi penyakit ini menyebar kesana kemari tanpa arah dan tujuan, tidak diketahui statistik yang jelas (seperti fenomena gunung es).

Kasus.....

Saudara-saudara kita di daerah Timur (Papua) memiliki prosentase tertinggi di Indonesia untuk orang yang terinfeksi HIV/Aids. Hal ini terjadi karena Seks bebas adalah bagian dari budaya masyarakat/adat di Papua. Seorang suami bebas berhubungan seks dengan istri tetangganya begitu juga sebaliknya. Budaya patriakhi yang sangat kuat menjadikan pihak perempuan tidak berani menolak ketika seorang lelaki meminta untuk melakukan hubungan seks meskipun dia bukan suaminya dan itu sudah bagian dari adat mereka. Apa kita akan menyalahkan mereka karena budaya yang telah mereka anut turun menurun??

Kasus lainnya karena stigma yang buruk, seorang anak yang orang tuanya terinfeksi hiv dan aids harus keluar sekolah karena pihak sekolah tidak mau menerimanya. Padahal anak tersebut negatif, tidak terinfeksi oleh kedua orang tuanya.

Kasus lainnya lagi karena stigma buruk adalah Ibu2 rumah tangga yang baik terinfeksi dari suaminya yang suka ”jajan” tanpa diketahui istrinya. Ketika sudah dinyatakan positif terinfeksi istri tersebut menutup diri dan tidak mau mengobatinya dirinya karena malu atau karena pihak rumah sakit yang menolak kehadirannya.

Penyebaran Hiv dan aids melalui narkoba. Penyebaran narkoba saat ini seperti labirin mumet dan membingungkan. Banyak pihak terlibat didalamnya baik yang mencari keuntungan atau memang berniat untuk melemahkan young generasi di Negara ini. Maka tidak heran penyebarannya sangat luas dan barangnya pun sangat mudah diperoleh. Berdasarkan penelitian 53% kasus Aids adalah mereka yang berusia 20-29 tahun.

Pribadi remaja yang labil dan memiliki rasa ingin tahu yang besar menjadikan mereka kelompok yang sangat rentan dalam penyebaran narkoba. Dengan alasan supaya di cap ’anak gaul’ dalam komunitasnya, menjabani tantangan karena takut dibilang orang lemah atau anak "mami" dan efek obat yang menenangkan untuk lepas ’sejenak’ dari permasalahan, menjadikan mereka target bagi orang2 berkepentingan di balik "proyek" besar ini.

******
.......(to be continue)...... "apa itu Hiv dan Aids"




1 komentar:

Pengalaman di Adsense mengatakan...

HIV memang penyakit yang ditakuti.
Oleh penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.