Kamis, 24 Juli 2008

DeAdLiNe is Not 'Game' Over



Seringkali kita terpaku dengan tenggat waktu yang kita buat, kita terobsesi untuk menyelesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Berbagai rintangan dan halanganpun akan kita pangkas habis, yang penting pekerjaan terselesaikan sesuai deadline waktu yang telah kita buat.

Tetapi......

Ketika kita gagal mencapainya berbagai perasaan bercampur aduk, mulai dari menyalahkan diri sendiri, putus asa atau bahkan menyerah kalah.



Teman gw pernah bertanya : “loe hidup untuk kerja atau kerja untuk hidup“ . Gw memilih hidup untuk kerja, dengan pengertian gw, bahwa gw diberi kehidupan oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan berbagai aktivitas, off course gw harus melakukan dengan sebaik-baiknya, dan suka cita dunk…..

Menjalani kehidupan seperti air yang mengalir mungkin lebih tepat, meskipun tetap memasang target atau tenggat waktu ketika melakukan tugas. Seperti kata motivator Mario Teguh “deadline bukan akhir segala-galanya melainkan waktu untuk memulai pekerjaan”.

Tanpa deadline kita tidak akan semangat untuk memulai apapun dan senantiasa menunda, sehingga pekerjaanpun tidak akan pernah selesai. Dengan deadline kita memiliki management waktu, dimana tidak hanya memompa semangat diri karena telah mencapainya tetapi juga menunjukkan pada team kerja bahwa kita memiliki management waktu yang patut diperhitungkan.

Ketika kegagalan datang, tidak berarti kita kalah melainkan waktunya untuk evaluasi, dan refleksi diri apa yang menjadi kendala kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat pada waktunya. Sehingga saat mendatang kita dapat melakukan dengan lebih baik dan deadline waktu yang baru tentunya…..

Like Hadith said; “Hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini”.

Berlomba2 untuk memberikan yang terbaik dalam hidup, didukung sikap optimis dan jauh dari perasaan putus asa untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Tidak ada komentar: