Kamis, 26 Juni 2008

Solidaritas untuk Penyiksaan's day

"Mendengar atau melihat penyiksaan saja kita sudah bergidik, apalagi bila pihak yang mengalaminya bisa dibayangkan trauma psikologis yang akan dialami korban seumur hidup" (asfinawati, ketua LBH Jakarta) dalam peringatan Hari Solidaritas untuk Penyiksaan di LBH Jakarta.

"Saya dikatakan tidak waras dan saya dipukuli hingga bagian tubuh kiri saya tidak normal, saya pun tidak mendapatkan perawatan yang baik hanya gara2 saya melaporkan tindakan dua polisi yang bertindak sewenang-wenang." (testimoni salah satu korban penyiksaan)


Lagi2 gw nulis tentang kekerasan yah...tapi sekarang kan beda judulnya penyiksaan he he he . Gw cuman berfikir kayaknya sayang aja kalo hari ini kita biarkan lewat begitu saja tanpa peringati bersama, bukan saja untuk kita sama2 sadar dan melihat bahwa penyiksaan senantiasa terjadi di negara ini.

Karena penyiksaan telah menjadi sistem atau metode yang digunakan oleh salah satu badan negara untuk memperoleh pengakuan seseorang yang "dianggap" bersalah.

Karena Penyiksaan telah menjadi cara untuk menunjukkan poweritas seseorang untuk memperoleh yang diinginkan.

Karena Penyiksaan telah menjadi solusi.

ANd....

Penyiksaan yang terjadi senantiasa memberikan penderitaan fisik dan psikis, yang mengakibatkan korban menjadi cacat baik fisik maupun psikis juga.

Akan kan kita tambahkan daftar generasi baru yang "lemah" di negara ini akibat penyiksaan??

Akan kah kita biarkan sistem yang ada membungkam anak bangsa berkata benar, untuk menyuarakan kata hati karena takut akan PENYIKSAAN ??

So...

Sudah saatnya Kita bersama-sama berkata : "STOP PENYIKSAAN".

*****

Hari Penyiksaan : 26 Juni 2008


Tidak ada komentar: