Senin, 26 Mei 2008

Jangan Salahkan KAMI.....


Pengumuman resmi kenaikan BBM sudah dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan yang tetap dilakukan meski ditengah kontroversi. Tindakan subversif mulai dilakukan aparat dalam menangani aksi demo, terutama bertema kenaikan BBM (entah alasan apa sehingga perlu kekerasan). Aksi masuk kampuspun mereka (baca : aparat) lakukan, kebiasaan lama yang sepertinya mulai kerap dilakukan dan menjadi solusi??.

Kekerasan dijadikan jalan akhir untuk menghentikan kegiatan. Mengejar mahasiswa seperti mengejar maling ayam, memukul mahasiswa seperti memukul kecoa yang berkeliaran di dapur, padahal….. kalo ngejar korupsi (maling uang rakyat) mereka dengan bangga bergandengan tangan....pake senyum lagi....(namanye juga mau masuk tipi) he he he


Mengharapkan bantuan pemerintah hanya seperti punguk merindukan bulan, bermimpi mengharapkan hujan uang. BLT mereka jadikan tameng bahwa itu merupakan 'solusi' bagi kesulitan keuangan rakyat kecil, bantuan sebesar 100 ribu per KK telah dianggap cukup untuk ”menenangkan” rakyat, padahal evaluasi program sejenis tahun 2005-pun tidak jelas. Pemerintah pun dengan bangganya menyatakan bahwa orang miskin tidak akan menambah. (memang....kalo patokannya tetap sama. baca tulisan gw tentang mie solusi ”mengentas kemiskinan”)

Banyak jalan menuju Roma, spertinya tidak berlaku lagi…..semua mencari aman, tidak ada yang merasa amanah terhadap Negara ini, mereka tidak mau gaji mereka yang gede dipangkas untuk rakyat. Mereka tidak ingin mobil2 mewah mereka diambil kembali untuk subsidi kesehatan rakyat miskin. Karena pemerintah dan pemilik kebijakan di Negara ini hanya sibuk mempertahankan kursi bahkan mereka mulai sibuk mempersiapkan PEMILU yang akan dilangsungkan tahun depan.

Lalu Kemana RAKYAT ?? Mereka sedang menjalani hidup yang semakin menyesakkan, mengatur keuangan yang semakin hari semakin tipis, mencari pekerjaan yang semakin sulit. Dan....akhirnya masing-masing orang survive dengan metode dan caranya untuk mempertahankan hidup mereka dan keluarganya.

Maka....

Jangan salah kan kami....bila semakin banyak dari kami yang berkeliaran dijalan dengan tangan menadah, karena anda2 sendiri (baca : penguasa) yang mendidik kami seperti itu.....

Jangan salahkan kami yang semakin beringas, karena anda2 sendiri lah yang mengajarkan bahwa kekerasan adalah solusi.....

Dan......

jangan salahkan kami bila nanti di hari akhir akan ada yang meminta pertanggungjawaban anda dari pihak yang paling kuasa diatas segala-galanya, karena anda adalah ammirul mukminin di negara ini.

Tidak ada komentar: