Rabu, 21 Mei 2008

Ekspresi Bangkit dari rakyat.....


Satu abad kebangkitan Republik Indonesia (20 Mei 1908- 2008) tengah marak di rayakan. Berbagai model dan cara dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat untuk memperingatinya, dari pesta besar di Gelora Bung Karno yang tidak jelas berapa dana yang dikeluarkan, konvoi salah satu jenis kendaraan roda dua yang harganya ratusan juta ('orang besar lewat' : koment warga yang dilalui konvoi tersebut), hingga upacara sederhana di beberapa instansi pemerintah dan sekolah yang hanya menyediakan aqua gelas he he he.

Gw kagak minat membahas masalah tersebut, terutama contoh awal yang menurut gw tidak empati pada penderitaan rakyat, yang tengah linglung menghadapi kenaikan BBM serta kebutuhan hidup yang terus naek, naek...and naek.... (kayak lagu naek2 ke puncak gunung he he).



So.... gw mau mengajak untuk melihat beberapa hal menarik terkait rasa kebangsaan rakyat Indonesia melalui moment Piala Thomas dan Uber. Mengutip kata2 bijak Bang Dedy MizwarBangkit itu adalah MARAH, marah ketika martabat bangsa dilecehkan”. Puitis bangets kan....


Cerita ini gw ceritakan kembali dari tulisan pojok dua Koran nasional. Gw tertarik bangets, soalnya penulis mengangkat kisah yang berbeda dan uniq dibalik sorak sorai supporter Indonesia yang memenuhi stadion Bung Karno.

Mereka menulis tentang tingkah pola supporter Indonesia, ketika Team Malaysia melawan Team Denmark atau saat team Malaysia melawan team Korea, pokoknya yang berbau Malaysia deh....Kegaduhan sorak sorai supporter Indonesia mampu menggentarkan team yang tidak mendapatkan support pastinya. Korbannya kali ini ternyata team Malaysia, yel2 yang disuarakan, sorak sorai yang membahana, semuanya menyatakan tiada dukungan diberikan kepada team Malaysia. Benar2 fenomena yang uniq karena sebelumnya mungkin kita lebih membela team malaysia dibandingkan team laennya.

Malaysia dan Indonesia, dua Negara tetangga yang memiliki banyak kesamaan. Bahkan bila mendengar nama Malaysia seperti mendengar nama saudara dekat. Tetapi.....banyak peristiwa yang terjadi belakangan ini, telah membuat ’patah ati’ atau istilah bulenya broken heart bangsa ini. Bagaimana kagak..bangsa ini sering bangets disakiti dan dikhianati. Indonesia, negara yang memiliki 740 suku bangsa/etnis telah sakit ati yang teramat dalam, klimaksnya ketika negara jiran tersebut me-clame alias mengakui beberapa seni budaya yang jelas2 milik bangsa Indonesia dan telah mendarah daging di tengah2 masyarakat.

Seorang wartawan Belanda bahkan heran ketika melihat aksi supporter Indonesia, menurutnya denmark lebih menyakiti ati orang Indonesia dengan terbitnya gambar kartun yang melecehkan salah satu tokoh yang disakralkan oleh salah satu agama yang dianut mayoritas bangsa ini, tetapi ternyata team mereka memperoleh support TOTAL.

Mungkin sebagian kelompok akan berfikir wah...'supporter yang datang bagaimana seh, pada kagak beragama apa yah'....tetapi gw melihat hal ini berbeda; mungkin kartun tersebut hanyalah melukiskan dan menyakiti salah satu agama yang diakui dan dianut mayoritas bangsa ini dari banyaknya agama dan keyakinan yang ada dinegara ini, meskipun kita tetap sepakat bahwa tindakan tersebut TIDAK diBENARKAN dilakukan oleh siapapun.

TETAPI budaya adalah milik semua komponen di negeri ini, tanpa membedakan Suku, Ras, dan agama. Budaya adalah tanda kedaulatan bangsa. Ketika ada seorang sahabat 'kental' menusuk dari belakang dengan mengakui bahwa budaya tersebut miliknya, dan pemerintah tidak dapat berbuat apa2.

Maka rakyatpun bersatu untuk mengekspresikan kebangkitan dengan lahirnya lirik baru dari lagu Rasa Sayange dari stadion kebanggaan negeri ini Istora Gelora Bung Karno.
Rasa sayange...rasa sayang-sayange..
Ehh dia curi lagu kite....
rasa sayang-sayang-sayange...



Let’s to Bangkit.....(tapi bukan berarti menggubar uang ditengah reses loh....)/div>

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ga nyangka lo punya fikiran sejauh itu :D
mungkin orang2 itu ga aware atau ga bisa bedain atau sudah menakar sejauh mana kesalahan setiap negara2 tsb, berdasarkan pendapatnya masing2. Jadi dukung teruuus... eh jangan ya... :)

m4w4r mengatakan...

bagus juga tulisan loe ul.....
seperti kata king yang niruin dedy mizwar "bangkit itu malu, malu jadi benalu, malu minta melulu"
disaat kenaikan harga bbm, disaat presiden mengeluarkan perintah untuk penghematan....sebagian orang dengan bangga dan tanpa malu menghambur-2kannya....
ya itu lah indonesia...