Selasa, 29 April 2008

With LoVe ....

“Gw lagi merasa sendiri, gw sedih bangets, tapi..saat sedih gw senantiasa bersyukur karena ternyata gw masih punya nyokap yang sayang gw, and punya seorang sahabat seperti loe....”

Let's see....

Disaat kesedihan, kepedihan dan keputusasaan melingkupi jiwa dan raga, dunia terasa sepi dan hampa. Perasaan sendiri dan kosong, mengharapkan tetesan embun segar dan menenangkan menyirami jiwa. Mencari pintu-pintu yang siap terbuka, dikala jiwa ini mengetuk dengan lemah dan lirih.

Saat itulah.... yang teringat adalah orang-orang terdekat kita, orang-orang yang tahu siapa kita dan pasti memahami diri kita.




Memiliki orang-orang yang dekat, paham, dan mengerti tentang kita adalah sebuah anugrah yang tiada terhingga. Rasa syukur tak akan lepas dari bibir keluh ini, saat sadar bahwa ternyata Tuhan tidak jauh dari hidup kita dan senantiasa memberikan limpahan anugrah dengan jalinan ukhuwah dan cinta kasih murni dari orang-orang yang berada disekeliling kehidupan kita.

Orang-orang yang mencintai kita apa adanya, orang-orang yang senantiasa siap memberikan kritik dan masukan tanpa basa basi, dan orang-orang yang senantiasa siap menopang jiwa kita ketika akan tumbang. Dan kita tahu bahwa apapun yang kita sampaikan kepadanya adalah pintu terakhir dari permasalahan yang sedang kita hadapi.

Mungkin sosok mereka akan sejenak kita lupakan, saat kita sedang senang atau saat masalah jauh dari kita. TETAPI ketika permasalahan datang, dan terus datang hingga menumpuk dan tiada jalan keluar kita temukan, namanya lah yang teringat untuk menjadi “tong sampah” dari berbagai permasalahan kita.

Itulah mereka orang tua, saudara, sahabat dan belahan jiwa kita yang tiada pernah mati. Tiada hengkang ditelan waktu dan mereka senantiasa siap membukakan 'pintu' hati mereka disaat kita rapuh.

Tidak ada komentar: