Selasa, 19 Agustus 2008

TrUst Me PleaSe.......

Pagi ini gw dapat 'pembelajaran' kecil dari seorang bocah kecil, sepanjang pagi gw senantiasa beristigfar (memohon ampun), perasaan sangat dan teramat sangat bersalah.

Al kisah....

Seperti biasa (bila aku di rumah kakak) pagi hari ini gw ngantar keponakan gw ke sekolahnya di daerah bogor, karena sudah kesiangan maka kami segera berangkat. Sesampainya di sekolah yang ditempuh kurang lebih 15 menit ini. Tiba2 dia berkata sambil menadahkan tangannya "minta uang jajan!" aku setengah kaget. Sebelum berangkat mamahnya telah memberikan uang untuk nabung, asumsi gw termasuk uang jajannya. Upaya dia untuk meyakinkan gw dengan merogoh kantong yang kosong tidak gw perdulikan, dan gw tetap berasumsi bahwa dia berupaya mengelabui gw.
Tanpa berkata apa2 lagi dia langsung masuk kelas. Dan gw langsung pulang.

Sesampai di rumahnya gw bertanya kepada mamahnya, dan jawabannya ternyata..... 'Plak' tamparan buat gw dia tidak berbohong. Ternyata perkatanyaan benar, dia belum diberi uang jajan dan gw tidak mempercayainya......


Mengingat ekspresi wajahnya yang kecewa dan tidak dapat terungkapkan menjadi penyesalan tersendiri bagi gw. Mengapa gw kagak bisa mempercayainya. Gw langsung berfikir bila gw dalam posisi dia, dan mendapat respon yang sama hal yang pasti gw lakukan adalah keluar kata "sumpah, demi Allah, dsb".

Tetapi......

Dia tidak berkata apa2, dia hanya butuh kepercayaan dari kita orang dewasa dengan kejujurannya, tanpa legitimasi sumpah yang kadang hanya sebatas di lidah saja. Tetapi ternyata pikiran kita penuh dengan asumsi2 'buruk' yang mungkin bagian dari pola dan prilaku kita sendiri.

***
Maapin Ci Ung yah King...

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Tante Paula Pelieeeeeettttttt! :p

Anonim mengatakan...

memang dasar pelit ....
untung "plak"nya gak beneran, coba kalo beneran ...
klo cuma ngasih 1000 perak utk ponakan, buat seorang Miss Paula apalah artinya .....
belajar percaya sama orang dunk jgn ego kita di majuin melulu ...

Unknown mengatakan...

loe bener juga ul... memang sifat buruk sangka banyak menyertai jiwa manusia. semakin sering manusia berbohong maka akan semakin sering pula manusia berburuk sangka. karena dengan manusia berbohong tentunya manusia itu meminta kepercayaan lebih apabila tidak dipercaya akan senantiasa membuat keyakinan dengan sumpah-sumpah palsunya.

Na_Indonesiana mengatakan...

Halu! Kadang2 kita bisa dapet pelajaran yang bener2 berharga dari anak kecil.. Lam kenal juga yah!

Anonim mengatakan...

Hmmm.... tapi jaman juga sih yg membuat kita jadi ga mudah percaya, kehidupan sosial sekarang ini banyak kepura2annya,... tapi kalau kasus lu, kayaknya jiwa pelit lu yg lebih menonjol.... Haha.. (just kidding ;)

Anonim mengatakan...

minta maaf pada anak itu....dengan sebuah pelukan hangat