
“Suatu hari saya naek angkot, trus ada perempuan pake rok keangkat sekitar 5 cm ke atas pahanya, laki-laki yang ada didepannya langsung ‘memperkosa’ perempuan itu, diciumin di pegang2,dalam kondisi ini jadi yang patut disalahkan siapa dong…laki-laki atau perempuannya? “
Seru banget die cerita dalam forum diskusi kami, membuat kami yang sebagian besar perkecimpung dalam pembelaan terhadap perempuan terhenyak banyak pertanyaan muncul…dari cerita seperti itu…
Posisi teman kami : apa yang dia lakukan setelah melihat itu ? apa dia membiarkan, menikmati atau dia menolong si perempuan ? yang dalam posisi ini menerima pelecehan seksual dan si perempuan mungkin malu sekali dan mungkin kalah kuat.
Posisi Perempuan : seandainya die menggunakan pakaian itu sebagai seragam kantor yang didesain seperti itu, apa dia patut dipersalahkan ?
Posisi laki-laki : seandainya die setelah melihat dan memalingkan mata dari pandangan yang ada didepannya, apakah tidak bisa menahan diri.
Malam harinya saya nonton perdebatan antara Pak Balkan sebagai Ketua Pansus RUU APP, Masruchah sebagai aktivis perempuan dan Cut Memey dari selebritis dipandu oleh Lula Kamal. Satu pertanyaan Lula Kamal yang patut kita renungkan dan pikirkan sudah efektifkah RUU APP dalam ‘mengatur etika orang berpakaian?’ .
Lula kamal bertanya :
“ Pak Balkan satu pertanyaan saya, seandainya ada seorang perempuan berpakaian tertutup dari atas ke bawah tapi die menggunakan pakaian yang ketat banget (bayangan saya pakaian senam/pakaian renang tapi dipake di tempat umum) memperlihatkan bentuk tubuh perempuan sampai liuk tubuhnya, apakah dia terkena RUU APP ?”
Jawaban pak Balkan, “ya..(bingung dong jawabnya) dia tidak terkena RUU APP, karena ketutup semua masalah pakaiannya itu nanti yang ngatur Kementerian Pemberdayaan Perempuan dong…itu tugasnya mereka”
Pagi harinya saya pulang dari Bogor naek kereta api, saya terkesiap ada seorang perempuan jalan di peron kereta, dia menggunakan jilbab hanya bajunya model yucansee tapi tidak ketat, (biasanya trend sekarang dipadukan dengan pakain ketat didalamnya), sebenarnya dia sudah hampir ‘sempurna’ dalam kategori ‘pakaian muslimah’ bedanya dia tidak menggunakan pakaian dalam bajunya itu sehingga terlihat payudaranya dari samping,
Membingungkan kan ? case by case terbuka, memang kita tidak bisa menggenalisir dari case by case, tapi dari case by case kita akan mempelajari bahwa kita harus mulai memanage birahi/nafsu dalam diri kita, mungkin enggak sih..!!!!
2 komentar:
Busyeet ni anak..
baru nemu weblognye.. tapi isinye dah rame bgt euy... kayak orangnye kalo ketawa.. hehehehhe
he he he ternyata ahli blog 'rumah lebah' nengok juga...
Posting Komentar