Senin, 24 Desember 2007

ABORTION : For Live or For Choice

ABORSI
Merupakan salah satu persoalan kesehatan reproduksi yang masih menjadi perdebatan panjang dan melelahkan. Dalam kasus ini terdapat dua kelompok yaitu, kelompok KONTRA tergabung dalam ’for live’ dan kelompok PRO dengan ‘for Choice’.

Kelompok for live:
Landasan berfikirnya adalah Setiap makhluk hidup harus dibiarkan hidup, walaupun dia masih berupa segumpal darah, tidak ada yang bisa menghilangkan kecuali Tuhan dan hal itu melanggar HAM. Apapun proses kejadiannya harus diterima, baik perkosaan, incest atau apapun namanya, karena trauma akibat kehamilan yang tidak diinginkan tersebut dapat ditangani dengan melakukan trauma healing yang continue.

Kelompok For Choice :
Landasan berfikirnya, Setiap perempuan berhak untuk memutuskan atas apa yang terjadi dalam tubuhnya. Menyelamatkan jiwa sang ibu lebih penting dibandingkan dengan segumpal darah yang belum bernyawa. Bila mereka hamil karena kasus perkosaan ataupun incest akan memberikan trauma yang mendalam dan secara tidak langsung berpengaruh kepada janin yang ada di tubuhnya.


Kehadiran kelompok for choice dalam perdebatan mengenai aborsi, menyebabkan ‘pelabelan’ bahwa kelompok ini melegalkan aborsi. Wacana hitam dan putih sudah mendarah daging dalam diri bangsa ini.

Coba kita telusuri mengapa adanya kelompok for choice.........

Angka Kematian Ibu di Indonesia memiliki angka tertinggi di dunia. Sebagian besar para ibu meninggal karena melahirkan. Ada sebuah kisah, seorang ibu ingin menggugurkan kandungannya dengan menusuk-nusuk perutnya pada bagian ujung meja, alasannya dia malu karena anaknya sudah banyak tapi masih hamil lagi. Pernahkan terfikirkan kalo hal yang dia lakukan berbahaya, dia hanya tahu dia tidak boleh hamil bagaimanapun caranya termasuk meminum jamu atau obat-obatan anti kehamilan.

Banyak sebenarnya kisah-kisah seperti itu, dan yang melakukannya ibu-ibu yang tinggal diperdesaan dan sudah berkeluarga. Bukan seperti yang dicap bahwa aborsi banyak dilakukan oleh anak-anak muda yang hamil diluar nikah, dengan adanya save abortion maka anak-anak muda akan lebih banyak yang hamil dan melakukan aborsi. Kita sadari bersama tidak dapat menapik adanya kemungkinan tersebut, karena segala sesuatu senantiasa pasti ada positif dan negatifnya atau senantiasa ada pihak-pihak yang memanfaatkan aktifitas ini.

Tetapi kita juga harus melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan bahwa yang melakukan aborsi karena hamil diluar nikah lebih sedikit prosentasenya dibandingkan dengan ibu-ibu diperdesaan yang tidak memiliki informasi yang cukup sehingga mereka melakukan secara tradisional, ibu-ibu yang memiliki penyakit yang berbahaya, korban perkosaan dan incest.

Solusi atau jalan tengah antara dua kelompok ini dapat dilakukan dengan membuat peraturan ketat atau syarat-syarat ketat ketika akan melakukan aborsi.

Sebenarnya yang dibela bukan tindakan aborsinya, tetapi hanya penyelamatan nyawa sang ibu, agar anak-anak yang ada dapat menerima ASUHAN dan BIMBINGAN dari keluarga yang lengkap dan bahagia, sehingga generasi muda yang berkembangpun sehat lahir dan bathin.

****
from Diskusi Buku "Fikih Aborsi" (Maria Ulfah Anshor)




Tidak ada komentar: